Langsung ke konten utama

Postingan

Postingan terbaru

#MentalHealthIsPriority

 Selangkah Lebih Dekat dengan Mental Health Dalam realita sosial, penyakit yang biasa dirasakan oleh masyarakat tidak melulu soal fisik, namun mental illness atau gangguan mental juga memiliki dampak buruk yang cukup fatal jika tidak diperhatikan. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa mental illness adalah sesuatu yang tidak begitu genting untuk dikonsultasikan, maka tidak heran bahwa penelitian WHO ( World Health Organization) mengatakan mental illness biasanya menyerang 20% anak-anak dan remaja. Bahkan, dikutip dari https://communication.binus.ac.id/ hamper 800.000 tiap tahunnya banyak kasus kematian yang disebabkan oleh bunuh diri dan korbannya rata-rata berumur 15-20 tahun. Hal ini menjadikan bahwa kasus bunuh diri menjadi kasus paling marak nomor 2 di Indonesia. Karakteristik dari mental illness sendiri cenderung lebih memengaruhi cara berperilaku dan karakter seseorang yang berbeda dari orang biasanya. Buruknya, mental illness sering disangkutpautkan dengan adanya facto

#StopInsecureMulaiBersyukur

KAMU MENARIK, STOP MELIRIK HIDUP ORANG LAIN P roblematika remaja jaman sekarang adalah minimnya rasa memahami, menerima, dan menyayangi diri sendiri. Apalagi, remaja adalah masa transisi antara sikap kekanak-kanakan menuju sikap pendewasaan, wajar apabila pemikiran remaja terhadap lingkungan sekitar dan diri sendirinya masih ½ matang. Ditambah lagi, biasanya pada usia remaja mulai ada perkembangan fisik dan emosional, serta sering bersentuhan dengan lingkungan sosial di sekitarnya, seperti di sekolah, keluarga, bahkan masyarakat. Remaja biasanya mulai memiliki kecemasan atau kekhawatiran tertentu apabila mereka tidak mampu memenuhi tuntutan sosial yang sebenarnya tidak diwajibkan untuk dipenuhi, misalnya seorang remaja dituntut untuk memiliki bakat agar dapat ditampilkan di acara pentas seni, maka respon yang biasanya dilakukan oleh remaja yang ‘merasa’ tidak memiliki bakat apapun akan minder bahkan tidak percaya diri dengan saingannya. Padahal, kemampuannya bisa diasah jika ia mau, ni

#PecintaSajak9 : Untuk aku, yang ditinggal terbelenggu.

Malam ini penuh resah, percakapan sebatas sandiwara. Tolong jangan bersumpah, bahwa ini cinta.              Belum lama jarak terbentang,              semuanya membeku,              semuanya telah layu,              sebelum berkembang. Terlalu berbisa, untuk dipercaya. Pandai berdusta, padahal hanya obsesi yang serakah. Mengejar yang sempurna, meninggalkan yang ada. Tak kasat, namun terasa.               Aku takkan menjadi durjana,               walau air mata jatuh tumpuk rua.               Terimakasih atas bunga,               yang dibalut kain bernoda. 20 Mei 2020, 23:54 WIB - salam hangat, Pavita Rara.

#PecintaSajak9 : Batas yang Nyata

Surat kabar, Cinta itu yang kita rasa bila bungkam sungguh merana Lihat langit yang disana begitu indah jika dipandang seindah matanya yang memandang Rumput berdiri menyapa Angin membelai mesra Ritme jantung semakin kilat Kepada siapa hati ini berkiblat? Bagaikan bulan dan surya mereka berbeda, mustahil untuk bersama namun, mereka ada pada ukiran langit yang sama. Semua karena batas yang nyata antara ketidakwarasan ku dengan senyuman mu, antara iman ku dan iman mu, hingga melahirkan dua pilihan yang mungkin tak ada jawaban ketika hati ingin mengalah namun, egois tak mau kalah Mengaggumi mu tanpa syarat dan air mata bercerita tanpa isyarat hanya doa yang kupanjatkan kepada yang didambakan. Melihat hujan tanpa henti pertanda cinta tak nyata lagi. Mungkin cukup menjaga hati meski yang kulihat kini, kau jauh seberang disana karena batas antara kita. - Pavita Rara, 5 hari sebelum beranjak 17 tahun.

#PecintaSajak8 : Sajak Beraksara

#8 A nganku menjulang tinggi N amun enggan 'tuk digapai G airah yang menggebu E goisku yang menyatu L idah yang lihai berdusta I ngin mundur soal rasa N amun, kesetiaan saya ahlinya A kulah dia, pengagum rahasia P anjang tungkai merangkul mesra A ir mata membasuh luka V olume asa yang berlimpah I ngin kutepis semua rasa T api hati memilih setia A tas rasa tanpa makna R inai mimpi pembawa luka A lunan melodi mewakili rasa R aga yang kebal tersakiti A khirnya tiada guna ditangisi K amu yang masih diperjuangkan I baratnya, kamu adalah angan R asanya bagaimana diperjuangkan? A ngkuhnya anda yang dibanggakan N yaman menjadi yang diperjuangkan A khirnya semena-mena dengan perasaan ps : these poems use my long name to make the alphabet poetry

#PecintaSajak7 : Firasat

#7 Firasat hadir dalam rasa Dan rasa menimbulkan asa Akankah keraguan menemaninya? Haruskah saya mengejarnya? Ada hati memilih mengalah Namun ego tak mau kalah Firasat lahir dalam resah Fase yang menuntunku menyerah Andaikan hati tak kenal lelah 'Kan sanggup tergapai Kini, hanya mampu meratapi Kepergiannya yang tak membawa benih Namun, harus siap dengan realita Apabila takdir tak bahagia